Selasa, 09 Juli 2013

Mengonsumsi Ular Menurut Pandangan Islam dan Kesehatan


A.    Latar Belakang

Mengonsumsi darah ular atau binatang lain seperti biawak, trenggiling, otak monyet, dan kalong, diyakini mampu meningkatkan libido pria. Meskipun bisa dipakai sebagai obat berbagai macam penyakit, namun tetap saja mendongkrak libido menjadi tujuan utama konsumennya. Entah dari mana sejarah memulainya manusia mengonsumsi bagian-bagian dari binatang yang haram menurut beberapa orang, salah satunya adalah ular yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai segala penyakit yang diderita manusia, dari penyakit yang paling ringan sampai penyakit yang paling berat bahkan dapat membahayakan jiwa manusia.
Banyak bagian-bagian ular yang dapat dimanfaatkan selain di konsumsi, seperti kulitnya yang dapat dijadikan barang-barang yang dapat menghasilkan nilai jual yang sangat tinggi, seperti ikat pinggang, tas, dompet berbahan dasar dari kulit ular. Kulit ular yang memiliki corak warna yang menarik dan kualitas kulitnya yang baik, nilai jual akan semakin tinggi juga.
Namun terkait kepercayaan masyarakat akan khasiat mengonsumsi beberapa bagian ular seperti darah, tangkur dan yang lainnya akan meningkatkan libido seorang pria. Hal ini membuat beberapa bagian masyarakat tidak setuju dengan pernyataan itu. Karena di Indonesia mayoritas masyarakat memeluk agama Islam, sedangkan Islam mengharamkan binatang tersebut seperti ular trenggiling, kodok, biawak, buaya. Sebagian masyarakat belum mengetahui hukum mengkonsumsi sebagian hewan ini adalah salah satu alasan beberapa masyarakat khususnya masyarakat muslim masih mengonsumsi yang diharamkan tersebut.
Selain itu, banyak juga ahli medis yang sudah membuktikan akan khasiat yang luar biasa dari mengonsumsi beberapa bagian ular dengan tujuan kesembuhan dari beberapa penyakit yang diderita kebanyakan masyarakat. Seperti Norbert Zimmermann, seorang ahli pengobatan dari Bottrop Jerman, melakukan riset terhadap bisa ular untuk mengobati alergi. Tapi ada juga yang berpendaat lain. Salah satunya, William Adi Teja, ahli pengobatan di Oetomo Chinese Medical Centre. Menurut master dari Beijing University of Chinese Medicine itu, dalam teori Chinese Medicine, penyakit berbahaya memang bisa disembuhkan dengan racun. “Tetapi jangan ditelan mentah-mentah. Bagaimana racun berbahaya itu diramu sehingga menjadi obat, dan berapa dosisnya, itu yang belum diketahui secara pasti ilmunya,” ujarnya. Seperti contoh kasus yang sebelumnya pernah disampaikan dalam presentasi kelompok, mengonsumsi ramuan dari ekstrak ular dapat menelan korban jiwa, jika pengolahannya tidak tepat.

B.     Rumusan Masalah 

1. Apa saja manfaat dan khasiat ular terhadap kesehatan manusia ?
2. Apa saja yang dapat di hasilkan dari seekor ular ?
3. Bagaimana cara penyajian ular sehingga menjadi suatu ramuan yang bermanfaat bagi kesehatan ?
4. Bagaimana pandangan Islam tentang mengonsumsi ular ?
5. Bagaimana pandangan medis tentang mengonsumsi ular ?

C.    Tujuan yang Diharapkan

1. Untuk mengetahui manfaat dan khasiat ular terhadap kesehatan manusia.
2. Untuk mengetahui beberapa produk yang dapat di hasilkan dari seekor ular.
3. Untuk mengetahui cara penyajian ular sehingga menjadi suatu ramuan yang bermanfaat bagi kesehatan.
4. Untuk mengetahui pandangan Islam tentang mengonsumsi ular.
5. Untuk mengetahui pandangan medis tentang mengonsumsi ular.

A.    Pengertian Ular 

Ular adalah hewan yang tergolong kedalam jenis reptil. Ular mempunyai tubuh yang panjang dan bersisik. Kita sering menganggap bahwa ular merupakan hewan berbahaya karena mempunyai bisa atau racun yang mampu membuat mahluk hidup mati bila digigit oleh ular tersebut. Sehingga kita menganggap, bahwa ular memang bukan hewan yang baik untuk di pelihara. Memang rata-rata ular memiliki bisa yang berbahaya. Namun ada juga beberapa ular yang racun dan bisanya tidak berbahaya.

Bisa atau racun ular tersebut terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Neurotoxin adalah racun yang melumpuhkan sistem pernafasan dan merusak otak korban yang tergigit.
2. Hemotoxin adalah racun yang merusak sel-sel hingga darah menggumpal dan berujung pada kematian.
            
 Namun ada beberapa ular yang tidak memiliki bisa yang berbahaya dan bahkan tidak memiliki bisa sekalipun. Sehingga ular yang tidak berbahaya itu banyak diburu masyarakat khususnya pencinta ular untuk mereka pelihara. Namun sekarang ular menjadi tantangan sekaligus hobi tersendiri bagi masyarakat yang menyukainya. Contohnya seperti di India, orang sengaja menternakan ular-ular berbisa untuk dijadikan obat yang di anggap mereka berkhasiat mengobati segala macam penyakit.

B.    Manfaat Ular Menurut Masyarakat

1.      Darah
            Fungsi :
1)   dapat meningkatkan libino pria.
2)   dipercaya dapat membuat badan lebih fit dan dan tidak mudah lelah.
3)   dapat mengatasi darah rendah.

2.      Serum
            Fungsi :
1)   sebagai obat dari virus yang menyerang tubuh manusia, seperti malaria, demam berdarah dan rabies.
3.      Daging
            Fungsi :
1)   dipercaya dapat menghangatkan tubuh.
4.      Minyak
            Fungsi :
1)   menghilangkan rasa panas pada luka bakar kena knalpon atau disengat serangga.
2)   menghilangkan rasa perih pada luka potong, khitan, tersayat, terpukul, terjatuh.
3)   menghilangkan rasa gatal dan menyembuhkan penyakit kulit seperti koreng, kudis, borok, sariawan, gatal.
4)   menghilangkan iritasi pada jerawat wajah.
5)   melindungi luka dan jerawat dari bakteri.
6)   menghentikan pendarahan pada luka dengan segera.
7)   melemaskan daerah luka pada saat penyembuhan dan menghindari lecet pada bekas luka.
8)   mempercepat penyembuhan luka dan merangsang pertumbuhan kulit baru.
9)   menyembuhkan luka dengan bekas minimalis.
10)          mempercepat penyembuhan untuk luka bagi penderita Diabetes (lebih cepat kering).

5.      Kulit
            Fungsi :
1)   dapat dijadikan berbagai macam produk mulai dari sepatu, tas, topi, dompet, jaket, ikat pinggang.
6.      Empedu
            Fungsi :
1)   berkhasiat untuk menyembuhkan hampir semua penyakit berat seperti, kanker, paru-paru, tumor, dan penyakit berat lainnya.
7.      Sumsum
            Fungsi :
1)   untuk menyembuhkan rematik, pengapuran, asam urat dan cepat lelah.
8.      Tangkur
            Fungsi :
1)   dipercaya mampu mengatasi impotensi.
9.      Kulit dalam bentuk bubuk
            Fungsi :
1)   dicampur kopi, untuk mengobati luka yg lambat menutup.
10.  Bisa
              Para peneliti di Inggris dan Australia menemukan bahwa bisa ular dapat mencegah serangan penyakit jantung dan stroke serta mengobati penyakit kanker. Namun penelitian yang sudah berjalan selama 25 tahun itu belum bisa menetapkan dosis yang pas dan tepat untuk di konsumsi untuk bisa ular tersebut.
            Fungsi :
1)   penghilang rasa sakit, pengencer darah,   pereda ketegangan otot, antikanker, antimikroba, antikejang. 
C.    Khasiat Darah dan Daging Ular bagi Tubuh Menurut Masyarakat

            Mengonsumsi darah ular atau binatang lain seperti biawak, trenggiling, otak monyet, dan kalong, diyakini mampu meningkatkan libido pria. Meskipun bisa dipakai sebagai obat berbagai macam penyakit, namun tetap saja mendongkrak libido menjadi tujuan utama konsumennya.
            Malam belum lagi larut di Jl. Mangga Besar Raya, Jakarta Barat, yang masih menyisakan rintik hujan. Lampu-lampu jalan terlihat nanar, tersaput asap kendaraan bermotor yang lalu lalang menikmati Jakarta yang terasa sedikit dingin malam itu.
            Beberapa puluh meter dari hotel ‘jam-jaman’ yang biasa di-booking pria ‘hidung belang’ dengan pasangannya, terlihat sedikit kesibukan di sebuah tenda yang ditutup dengan kain lebar mirip spanduk bertuliskan khasiat ular kobra dan trenggiling yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti kencing manis, darah tinggi, jantung, haid tidak teratur, dan masih sederet panjang daftar penyakit yang bisa disembuhkan setelah meminum darah atau empedu ular kobra.
            Di meja ditata beberapa botol arak dan madu yang dipakai untuk mencampur darah dan empedu ular kobra agar hilang rasa amis, anyir, dan pahit. Di dekat meja, pemilik meletakan kotak berukuran sekitar 1 m2 berisi puluhan ular kobra, baik yang jenis biasa maupun king cobra. Sementara anak buahnya terlihat membakar daging ular yang kemudian disantap pengunjung setelah mereka menenggak darah dan empedunya.
            “Sate ular ini biasanya dimakan sebagai syarat saja. Ada juga pembeli yang tidak mau makan sate kobra, mereka hanya minum darah dan empedunya. Dagingnya biasa kita buat sate dan dijual Rp800 per tusuk,” ujar Uwi alias Safari, 38, pemilik Uwi Kobra kepada Bisnis.
            Menurut pria yang sudah berjualan ular kobra dan trenggiling di kawasan Mangga Besar sejak 1984 ini, setiap harinya dia bisa menjual minimal 10 ular kobra dalam berbagai ukuran dengan harga bervariasi. Untuk ular kobra biasa, berukuran kecil, harganya dipatok Uwi Rp25.000 per ekor. Sedangkan untuk King Cobra, Uwi mematok harga Rp750.000 per ekor.
            “Untuk trenggiling, harganya dihitungnya per kilogram, dimana per kilogramnya kita jual Rp110.000. Minimal sehari saya bisa menjual 10 ekor kobra. Nah, kalau pas musim liburan panjang dan banyak turis Taiwan datang ke sini, saya bisa jual banyak. Mereka senang melahap ular kobra, baik di sup maupun dibuat sate,” tuturnya.
            Memang, demikian penuturan Uwi, sebagian besar pelanggannya adalah orang ‘keturunan’. Namun bukan berarti pribumi tidak suka mengonsumsinya. Sebab, konon kabarnya darah dan empedu ular kobra akan mampu membuat seorang pria ‘tahan lama’ di ranjang dengan pasangannya. Tidak hanya itu, gangguan impotensi pun bisa diatasi secara bertahap dengan mengonsumsi darah dan empedu ular jenis ini. Inilah yang membuat banyak pria berbondong-bondong mendatangi tempat penjualan darah ular kobra di bilangan Mangga Besar.

Contoh Kasus I
          Seperti dialami Halim Putra, 26, karyawan di sebuah perusahaan interior yang mengaku mengonsumsi darah dan empedu ular seminggu tiga kali dengan rata-rata uang yang dikeluarkan Rp250.000 hingga Rp300.000 sekali makan.
            “Hasilnya sungguh luar biasa. Saya bisa ‘main’ sampai tiga kali berturut-turut dengan pasangan saya. Selain itu, badan juga terasa fit dan tidak mudah lelah. Selain darah ular, saya juga suka menyantap otak monyet,” kata pria dengan badan yang memang terlihat sehat.

            Kecenderungan minum darah dan empedu ular kobra tidak hanya terjadi di Jakarta, melainkan kota besar lainnya seperti di Surabaya, Medan, Denpasar, dan Semarang. Di Semarang, Bisnis sempat mengunjungi Istana Raja Kobra, warung sekaligus rumah milik Sapto Miharjo, perintis pengobatan ramuan ular kobra dan penyedia masakan olahan daging ular dan biawak di bilangan Barito.
            Rumah sekaligus warung dengan pagar dan kayu penyangga yang bercat hijau muda itu begitu bersahaja menyapa setiap tamu atau pelanggan yang hadir. Usai melalui pagar, kita langsung disambut deretan kursi panjang dan meja khas warungan. Beberapa penggorengan besar dan alat-alat masak usang nampak berjejeran dengan kompor besar yang mati berdiri kukuh di sudut sebelah kanan.
            Sedang di sudut kiri pintu masuk terdapat sebuah kandang besar dari bambu dan anyaman kawat didepannya beberapa ember berisi air dan setumpuk buntelan kantung plastik. Di sebelah atas tumpukan buntelan itu tergantung bulatan kecil-kecil berwarna hitam yang tak lain adalah empedu kering ular dan biawak.
            Tentang buntelan remeh tergeletak di samping ember itu dan mengingatkan untuk tidak usil menjamahnya. Sebab sekitar enam ular dari jenis naja sp (kobra lokal) dan ophiophagus hannah (king cobra)-yang sedang berganti kulit itu sangat sensitif-tersebut akan dengan senang hati untuk menyemburkan racunnya ke mata atau mematuk kulit kaki.
            “Kalau yang tiga itu king cobra sudah dipesan oleh pengusaha Korea untuk diambil usai Lebaran,” ujar Sapto yang biasa disapa Totok yang pengalaman menangkap ular sejak 1977.
            Siang itu dirinya baru saja usai menyembelih seekor kobra lokal seukuran dua meter untuk diambil darah, empedu, sumsum dan tangkurnya sebagai sarana kesembuhan salah seorang pasien dari Kota Demak. Seperti yang sudah-sudah dirinya selalu mendapat pasien dalam kondisi sudah sangat parah dan mengaku sudah menyerah dengan pengobatan ala kedokteran.

Ular untuk Segala Penyakit
            Selain untuk surungan (kawan minum alkohol lokal, Cong Yang) daging ular biasa (bukan kobra) menurut Totok berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit kulit.
            Sedangkan ular dari jenis kobra selain dinikmati sebagai surungan, menurut Totok memiliki banyak khasiat a.l darah untuk darah rendah, daya tahan tubuh lemah; empedu untuk berkhasiat untuk menyembuhkan hampir semua penyakit berat seperti kanker, paru-paru, tumor, dan penyakit berat lain; sumsum digunakan untuk menyembuhkan rematik, pengapuran, asam urat dan cepat lelah; tangkur dipercaya mampu mengatasi impotensi sedangkan kulit- dalam bentuk bubuk dicampur kopi-untuk mengobati luka yg lambat menutup.
           
            “Tetapi saya mengharapkan agar calon pengguna ramuan sebaiknya memeriksakan dirinya terlebih dahulu secara medis, semisal tekanan darah,” paparnya.
            Totok menjelaskan pemeriksaan medis diperlukan untuk menentukan takaran ramuan yang akan diberikan untuk tiga hari berturut-turut pertama. Usai tiga hari pertama, pengguna diharapkan memeriksakan dirinya kembali ke dokter.
            Pemeriksaan itu selain untuk melihat hasil pengobatan juga untuk melihat ulang takaran ramuan, juga karena ramuan ini terhitung mahal bagi masyarakat yang kurang mampu.
            Ramuan ala Totok sebenarnya cukup sederhana yaitu merupakan campuran dari bagian tubuh kobra darah, sumsum, empedu dan tangkur ditambah madu dan anggur kolesom.
            Penggunaan anggur kolesom yang berkadar alkohol rendah itu dimaksudkan untuk mempercepat penyerapan saripati dari ramuan tubuh ular kobra tersebut.
            Setiap satu ramuan tersebut, dirinya mematok harga kobra lokal tak lebih dari Rp25.000 sedangkan king kobra dipatok harga Rp500.000. Harga itu terhitung sangat murah jika dibandingkan harga yang dipatok oleh penyedia ramuan darah kobra di kota-kota lain. Bahkan beberapa diantaranya tega memberikan harga yang berbeda-beda sesuai ukuran ular.
            “Padahal khasiatnya sama saja baik ular usia tua, ukuran besar kecil. Yang penting ularnya dari jenis kobra.”
            Meski tentu saja Totok tidak menampik tetap menjaga dapur rumahnya tetap menyala, harga murah itu adalah bagian dari pelayanan sosial bagi masyarakat.
            Mengenai pelanggan Istana Raja Kobra, Totok menuturkan cukup banyak pejabat-pejabat di Ibukota dan di Jawa yang turut menjadi pelanggannya. Hanya saja dia mengaku sungkan untuk menyebutkan nama-nama pejabat yang menjadi pelanggannya.
            Hanya saja untuk pengolahan yang diinginkan oleh pelanggan, Totok mengaku lepas tangan semisal orang Korea yang memilih untuk merebus 40 ekor ular kobra segala ukuran hidup-hidup dengan 20 liter air selama 24 jam. Sehingga menyisakan air sekitar dua liter.
            Ada juga tamu yang memilih memasukkan ular hidup ke dalam botol minuman keras, seperti halnya menggunakan bayi rusa minuman keras, dipercaya ini mampu mendongkrak kejantanan peminumnya.
            Tapi, menurut Uwi, sebaiknya bila Anda mau meminum darah kobra yang dicampur empedu, atau sumsum, pergilah ke tempat yang sudah berpengalaman membunuh ular kobra secara tepat.
            “Untuk memotong kepala dan mengeluarkan darahnya ada caranya, tidak asal potong. Kalau asal potong, bisanya ikut tertuang ke dalam gelas. Itu sama saja Anda minum racun, bisa mati,” tegas Uwi.

Contoh Kasus II
            Pada medio April 2003 lalu di salah satu restoran kobra di Jl. Ngurah Rai, Bali, seorang pria yang inngin mengobati penyakit rematik, paru-paru, dan maag yang dideritanya tewas setelah meminum darah ular. Jadi, selain berharap penyakit bisa lenyap, Anda juga mesti waspada dengan risiko yang akan menimpa.

D.    Pandangan Islam tentang Mengonsumsi Ular

1.   Islam Tidak Memperbolehkan Mengonsumsi Ular
Ular termasuk binatang yang diharamkan karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuhnya tanpa memberikan keterangan untuk memanfaatkan dagingnya supaya dikonsumsi. Padahal makhluk Allah tidak boleh dibunuh tanpa ada guna dan disia-siakan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
اُقْتُلُوا الْحَيَّات
"Bunuhlah ular." (HR. Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh dua hewan yang berwarna hitam ketika shalat: Kalajengking dan ular." (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud, al-Nasai, al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Syaikh Sulaiman bin Shalih al-Khurasyi dalam kitabnya Al-Hayawanaat; Maa Yu'kal wa Maa Laa Yu'kal (Diterjemahkan: Kamus Halal-Haram), menyebutkan tentang pendapat yang shahih, bahwa setiap binatang yang diperintahkan untuk dibunuh maka dagingnya haram dimakan. Maksud dibunuh di sini adalah dibunuh tanpa dengan sebab yang dibenarkan syariat, yaitu disembelih sesuai syar'i. Karena seandainya diperbolehkan mengambil manfaat dengan cara memakan dagingnya tentu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak akan memerintahkan untuk membunuhnya. (Lihat: Adwa' al-Bayan, Syaikh Muhammad Amin al-Syinqithi: 2/273)
Imam al-Nawawi rahimahullah mengatakan, "Binatang yang diperintahkan untuk dibunuh, maka dagingnya haram dimakan." (Al-Majmu', Imam Al-Nawawi: 9/22)
“Binatang yang diperintahkan untuk dibunuh, maka dagingnya haram dimakan”.
(imam al-Nawawi)
Selain itu, ular masuk kategori makanan yang khabaits (buruk), sama hukumnya seperti kalajengkikng, lalat, cicak, dan lainnya. Syaikh al-Syinqithi berkata mengenai serangga-serangga tersebut, "Naluri yang sehat tidak mungkin bisa menikmati binatang-binatang yang buruk ini, apalagi memandangnya sebagai sesuatu yang baik. Bila ada orang Arab yang memakan serangga-serangga ini, hal itu semata-mata dikarenakan mereka dalam kondisi yang sangat kelaparan." (Lihat dalam Kamus Halal-Haram, hal. 38)
Syaikhul Islam ibnu Taimiyah berkata, "Makan daging ular dan kalajengking adalah haram menurut ijma' ulama kaum muslimin." (Al-Fatawa: 11/609)
“Makan daging ular dan kalajengking adalah haram menurut ijma' ulama kaum muslimin”.
(ibnu Taimiyah)
Dari pemahaman dan penelitian terhadap Al-Qur’an dan Hadits, para ulama fiqih telah mengadakan pengelompakan mengenai apa yang boleh dimakan / minum dan tidak. Secara garis besar sesuatu yang diharamkan karena 6 faktor : 

1. Diperoleh secara ilegal
2. Najis
3. Memabukkan
4. Membahayakan bagi tubuh manusia
5. Binatang buas
6. Menjijikkan (Ahkam al Hikmah al Syari’ah alIslamiyah: 113-116)
2.     Islam Memperbolehkan Mengonsumsi Ular

Pelarangan mengkonsumsi beberapa jenis makanan maupun minuman tidak lain kecuali untuk kemaslahatan manusia sendiri. Apa yang disyariatkan oleh Allah SWT, pasti mengandung hukmah. Sedangkan yang dilarang pasti mengandung kemadlaratan. Dalam hal ini Islam mengambil jalan tengah, hanya melarang perkara yang perlu dilarangdan memperbolehkan apa-apa yang semestinya diperbolehkan. Apa yang membawa dampak positif diperbolehkan, sebaliknya yang membawa dampak negatif tidak diperbolehkan.
Jadi, Islam tidak memperbolehkan semua, tidak pula melarang semua. Tidak terlal longgar juga tidak terlalu sempit.
Pada sisis lain, manusia tidak diciptakan di dunia ini melainkan untuk beribadah kepada Allah SWT dan memakmurkan bumi. Untuk itu dia perlu mempertahankan hidupnya. Karenanya manusia membutuhkan makanan dan minuman sebagai sumber energi serta kesehatan. Padahal penyakit adalah awal dari kematian jika sudah amat parah dan tidak bisa diobati. Bukankah penyakit merupakan kematian kecil?
Menurut ajaran Islam, mempertahankan hidup wajib hukumnya. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam Q.S. Al Baqarah; 195. Artinya:
“Dan belanjakanlah harta bendamu dijalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam binasaan, dan berbuat baiklah karena Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.
Untuk kepentingan mempertahankan hidupnya, dalam keadaan darurat, seseorang tidak hanya diperbolehkan bahkan diwajibkan memakan benda yang diharamkan dalam keadaan normal. Dalam keadaan terpaksa perkara yang dilarang menjadi diperbolehkan.
Oleh karena itu, sebagaimana untuk menolak lapar dan dahaga dalam keadaaan darurat diperbolehkan makan dan minum barang haram, diperkenankan pula mengkonsumsi barang haram untuk keperluan pengobatan, kecuali minuman keras.
Dengan begitu, minum darah kobra dapat dijadikan sebagai pengobatan alternatif. Mengingat pembolehan ini termasuk rukhshah, maka harus memenuhi dua persyaratan:
1. Tidak ada alternatif lain yang halal
2. Menurut dokter yang berkompeten, darah ular kobra efektif menyembuhkan penyakit yang diderita.
Memang ada juga ulama yang tidak membolehkan berobat dengan barang haram(darah ular kobra). Mereka berpegang pada sebuah hadits yang artinya,
Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan pada sesuatu yang diharamkan atas kalian”.
Hadits ini secara eksplisit membatasi pengobatan pada hal-hal yang diharamkan. Barang haram merupakan sumber penyakit, bukan sumber kesehatan. Dua kondisi yang tampak bertentangan ini dikompromikan oleh para ulama dengan mengadakan perbedaaan antara dengan keadaan terpaksa dan tidak. Kalau terpaksa diperbolehkan, jika tidak terpaksa maka dilarang. Keterpaksaan dalam konteks pengobatan barang haram, berarti tidak diketemukannya obat dari bahan yang halal dalam penyakit tertentu.

E.     Fatwa MUI tentang Mengonsumsi Ular
Komisi C Rakorda XI Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah I dalam sidangnya pada tanggal 14 Juni 2008 yang bertepatan dengan tanggal 10 Jumadi al-Akhir setelah,
menimbang:
  1. Bahwa pemahaman sebagian masyarakat terhadap Islam yang lemah memerlukan respon aktif ulama dan da'i.
  2. Bahwa acara televisi khususnya extreme kuliner sering menayangkan tayangan yang mempertontonkan seseorang mengkonsumsi hewan yang status hukumnya diharamkan Islam.
  3. Bahwa sebagian masyarakat belum mengetahui hukum mengkonsumsi sebagian hewan.
  4. Bahwa menyampaikan ajaran Islam dengan tegas lagi jelas merupakan tugas para ulama.
Memperhatikan:
  1. Pertanyaan masyarakat tentang hukum makan daging ular.
  2. Pendapat dan saran peserta sidang Rakorda IX Komisi C Wilayah I.
Mengingat:
ü Ayat-ayat Al-Qur'an
1.    Surat Al-An’am ayat 145
قُلْ لَا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَى طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلَّا أَنْ يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنْزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ....

"Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaKu, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi (karena Sesungguhnya semua itu kotor) atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah".
2.    Surat Al-Ma’idah ayat 96
أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ مَتَاعًا لَكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ ....

"Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan."
3.    Surat Al-Baqarah ayat 29
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu."
4.    Surat Al-A’raf ayat 157
وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ ....

"Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk."
5.    Surat Al-Jaatsiyah ayat 13
وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا

"Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya."
ü Hadis Rasulullah Saw
خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِى الْحِلِّ وَالْحَرَمِ الْحَيَّةُ وَالْغُرَابُ الأَبْقَعُ وَالْفَأْرَةُ وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ وَالْحِدَأُ (رواه البخاري ومسلم و أبو دوود والترمذي والنسائي)

"Lima macam binatang yang jahat hendaklah dibunuh baik di tanah halal atau di tanah haram yaitu: ular, burung gagak, tikus, anjing galak dan elang."

ما أحل الله في كتابه فهو حلال و ما حرم فهو حرام و ما سكت عنه فهو عافية فاقبلوا من الله العافية فإن الله لم يكن نسيا (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ وَالتِّرْمِذِيُّ و الحاكم )

"Apa-apa yang dihalalkan oleh Allah dalam kitabnya (Al-Qur’an) adalah halal, apa-apa yang diharamkannya hukumnya haram, dan apa-apa yang Allah diamkan atau tidak dijelaskan hukumnya, dimaafkan. Untuk itu terimalah pemaafannya, sebab Allah tidak pernah lupa tentang sesuatu apapun."

إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ (رواه مسلم)

"Yang Halal itu sudah jelas dan yang haram pun jelas, dan diantaranya adalah perkara mutasyabihat, kebanyakan manusia tidak mengetahui hukumnya. Barang siapa berhati-hati dalam perkara subhat, sebenarnya ia telah menyelamatkan agama dan dirinya."


ü Al-Qawaid Al-Fiqhiyyah

الأصل في المضار الحرمة
"Pada dasarnya hal yang berbahaya adalah haram."

دَرْءُ الْمَفَاسِدِ مُقَدَمٌ عَلَي جَلْبِ الْمَصَالِحِ

"Menghindarkan mafsadat didahulukan atas mendatangkan maslahat"

لَاضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ

"Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula membahayakan orang lain."
Menfatwakan:
  1. Mengkonsumsi daging hewan yang mana Nabi Muhammad Saw memerintahkan untuk membunuhnya adalah haram.
  2. Makan daging ular hukumnya adalah haram.

F.     Pandangan Medis tentang Mengonsumsi Ular

            Peneliti P. Gopalakrishnakone, guru besar dari Fakultas Kedokteran National University of Singapore dalam The 2nd National Symposium The Recent Advances in Critical Care Management of Trauma Cases. Sejumlah obat telah dihasilkan dari racun alami. Senyawa arvin dari racun ular berbisa Malaysia digunakan untuk mengatasi gangguan penggumpalan darah.
            Pada 1998, Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) telah mengkaji dan menyetujui peredaran empat obat berbahan dasar racun, baik bisa ular, kalajengking maupun kerang kerucut, yaitu aggrostatin untuk mengobati angina, captopril untuk tekanan darah tinggi, conotoxin untuk anestesi saraf tulang belakang, serta chlorotoxin untuk pengobatan tumor otak.
            Menurut Gopalakrishnakone yang menjadi koordinator dan peneliti utama pemanfaatan bisa dan racun (Venom and Toxin Research Programme/VTRG), penelitian yang dimulai pada 1985 itu melibatkan pelbagai disiplin ilmu di NUS, pemerintah Singapura maupun lembaga dari Cina, Vietnam, Jepang, Thailand, Perancis, Inggris, Israel, dan AS.
            Fokus penelitian adalah mempelajari mekanisme sekresi bisa serta struktur kelenjar penghasil bisa pada hewan seperti ular, kalajengking, ikan karang, ubur-ubur, dan laba-laba, kemudian mengisolasi, memurnikan serta meneliti sifat racunnya.
            “Racun yang bersifat racun saraf, racun otot, racun jantung dan pembuluh darah, serta aktivitas anti penggumpalan darah diteliti untuk mendapatkan molekul yang potensial untuk dikembangkan sebagai obat,” ujar Gopalakrishnakone.
            Sejauh ini VTRG telah meneliti 23 jenis racun baru a.l hannalgesin dari (king cobra) yang mempunyai sifat menghilangkan rasa sakit telah dibuat sintetiknya dan dipatenkan. Demikian pula acidic PLA2 dari kobra lokal yang bersifat anti penggumpalan darah.


Zat lain, yaitu :
1.      myotoxic PLA2 dari pseudechis australis (ular coklat dari Australia) yang bermanfaat bagi otot dan ginjal.
2.      buthus martensi (kalajengking merah Cina), yaitu :
1)      Makatoxin
2)      Chibutoxin
3)      Bukatoxin
3.     heterometrus sps (kalajengking hitam), yaitu :
1)      hefutoxin
2)      coremiocnemius validus (laba-laba tarantula Singapura)
3)      conus marmoreus (kerang kerucut)
4)       miropechis ikaheka (sejenis ular dari Papua).

Ternyata terdapat 20 jenis enzim pada bisa ular. Komposisi masing-masing enzim berbeda-beda, tergantung jenis ularnya.
Salah satu enzim yang terdapat dalam bisa ular adalah proteinase. Gigitan ular yang mengeluarkan bisa yang mengandung proteinase akan menyebabkan jaringan kulit dan otot si korban mati secara cepat.
Tapi, menurut sebuah penelitian di Australia, dalam dosis tertentu enzim proteinase dapat mengobati kanker. Enzim lain yang cukup populer ada pada bisa ular adalah cholin esterase.Enzim ini biasanya menyerang sistem saraf dan membuat otot menjadi kendur. Nah, enzim cholin esterase dapat digunakan untuk mencegah serangan jantung dan stroke.
Norbert Zimmermann, seorang ahli pengobatan dari Bottrop Jerman, melakukan riset terhadap bisa ular untuk mengobati alergi. Caranya, memasukkan alergen yang ada dalam bisa ular ke dalam tubuh pasien secara bertahap dalam dosis ringan. Lalu, dosisnya akan terus dinaikkan hingga tubuh pasien menciptakan kekebalan atau antibodi terhadap zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuhnya. Cara ini akan meningkatkan kekebalan dalam tubuh.
Di Indonesia, belum ada penelitian tentang manfaat serum atau organ ular lainnya bagi pengobatan. Sejauh ini, maraknya pengobatan dengan menggunakan organ ular lebih kepada pengalaman saja.
Misalnya, pengobatan yang dilakukan sinse Robert yang buka praktek di Yogyakarta. Sejak umur 8 tahun, dia sudah hidup beradaptasi dengan ular. Sepanjang pengalamannya, ia mengetahui empedu ular kobra punya banyak kegunaan. “Misalnya meredakan panas, membuat kulit menjadi bagus, jantung menjadi kuat, paru-paru menjadi bagus,” ujarnya.
Prinsip pengobatan memakai organ ular adalah melawan penyakit dengan menggunakan zat berbahaya.
Tapi ada juga yang berpendapat lain. Salah satunya, William Adi Teja, ahli pengobatan di Oetomo Chinese Medical Centre. Menurut master dari Beijing University of Chinese Medicine itu, dalam teori Chinese Medicine, penyakit berbahaya memang bisa disembuhkan dengan racun. “Tetapi jangan ditelan mentah-mentah. Bagaimana racun berbahaya itu diramu sehingga menjadi obat, dan berapa dosisnya, itu yang belum diketahui secara pasti ilmunya,” ujarnya.

Kesimpulan
Tidak dibenarkan berobat dengan hal-hal yang diharamkan, termasuk ular. Setiap muslim wajib meyakini bahwa tidak ada satu penyakit kecuali Allah seudah menyediakan obatnya. Dan Allah tidak menjadikan obat dari sesuatu yang haram. Maka jelaslah bahwa ular atau hewan yang diharamkan lainnya tidak sepatutnya menjadi alternatif pilihan dalam mencari kesembuhan.
Sesungguhnya ilmu kedokteran yang berkembang di masyarakat kebanyakan menganut azas netralitas, bebas nilai. Salah satunya bebas dari nilai agama, di antaranya Islam. Sehingga praktek pengobatan banyak yang tidak memperdulikan nilai halal dan haram. Oleh karena itu tidak sepantasnya seorang mukmin mudah menengok kepada pengobatan dari ular hanya karena propaganda adanya khasiat luar biasa yang dikandungnya.
Memang benar, ada yang berobat dengan ular dan bisa mendapat kesembuhan. Namun hasil duniawi tidak bisa dijadikan sebagai patokan kebenaran. Sebagaimana orang yang lapar, lalu ia makan babi. Rasa laparnya akan hilang, lalu apakah makan babi dibolehkan? Jadi patokan dalam berobat bukan hanya sembuh, tapi mengunakan sesuatu yang dibolehkan oleh Syariat harus menjadi prioritas.
Semoga bermanfaat.
Wallahu Ta'ala a'lam.
 
Daftar Pustaka


10 komentar:

  1. mau tampil cantik?
    kami dari fashion icon menjual berbagai busana modern masa kini..
    untuk melihat koleksi2nya kunjungi katalog kami di
    https://www.facebook.com/media/set/?set=a.742124879164184.1073741829.739034972806508&type=3

    happy shopping sista..

    BalasHapus
  2. assalamualaikum...
    ini mana yang benar..! di situs web ada yang bilang ular halal dan kebanyakan nya yang aku jumpai mengatakan haram, dan hari ini juga tgl 18 oktober aku melihat di acaranya trans7 seorang ustatz mengatakan ular itu halal dan beliau menyuruh seseorang makan sate ular, dampak dari acara itu beberapa orang dari keluarga kami percaya bahwa ular itu halal. mohon di jawab ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu namanya ustdnya ga ngaji dengan benar sob

      Hapus
    2. Assalamualaykum wrwb.semua sdh jls halal d haram,kecuali babi d minuman keras. Khususny pemanfaatan daging ular dsb,apb utk kepentingan kesehatan/kemaslahatan rupanya tak menjadi apa atau soal/masalah.Smg bermanfaat d mendpt ampunanNya aamiin ya Robb.

      Hapus
  3. itu namanya ustdnya ga ngaji dengan benar sob

    BalasHapus
  4. infonya mantap gan...
    Sukses selalu ya...

    BalasHapus
  5. For some people would feel disgusted or amused when I hear or see the snake
    togel singapura

    BalasHapus
  6. Mantap ..dengan ada nya impo ini bisa membuka wawasan kita dan yang selama ini ragu sekarang udah terjawab semua dan penempatan nya pun jelas kapan di perbolehkan dan tidak di perbolehkan

    BalasHapus
  7. Waa makasi banyak yaah untuk informasinyaa, sangat lengkap, berguna dan membantuu sekali. suka banget!

    BalasHapus